30.9 C
Jakarta
Minggu, Desember 8, 2024

Buy now

NaKes Paguyaman Pantai Lakukan Kegiatan penemuan kasus PD3I

HIMPUN.ID – Seperti diketahui, dampak penyakit PD3I tidak hanya bagi kehidupan pasien yang bersangkutan namun juga bagi keluarga bahkan kehidupan masyarakat dan masa depan anak.

Memperhatikan hal tersebut Tenaga Kesehatan Puskesmas Paguyaman Pantai, melakukan pelaksanaan surveilans Penyakit PD3I, serta melakukan upaya pencegahan penularan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dengan meningkatkan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap bagi bayi dan anak.

Baca juga:Alam Menggugat, Manusia Menggugah

Pelaksanaan surveilans PD3I dilakukan di posyandu dan kunjungan langsung sasaran bayi/balita yang tidak datang berkunjung di posyandu di desa-desa wilayah kerja puskesmas paguyaman Pantai, dan untuk pelaksanaan kegiatan imunisasi diupayakan terlaksana sesuai jadwal yg sudah ditentukan untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

“kegiatan penemuan kasus PD3I ini dilakukan bertujuan untuk menemukan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” kata PJ program surveilans, Nur Agustin Yusuf, S.KM, Selasa 30 April 2024.

Bentuk Kewaspadaan Dini

Pj program surveilans, Nur Agustin Yusuf, S.KM., mengatakan, dilakukan Surveilans PD3I, merupakan bentuk kewaspadaan dini terhadap penyakit PD3I seperti Polio, Campak, AFP.

“Jadi tujuan dari kegiatan itu untuk menemukan kasus penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi,” jelasnya.

Dijelaskan, Pj Nur Agustin Yusuf, S.KM., Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan Lumpuh Layuh merupakan kelumpuhan yang sifatnya lemas, terjadi mendadak dalam 1-14 hari dan bukan disebabkan ruda paksa/ trauma yang dialami oleh anak usia < 15 tahun.

“Salah satu penyebab AFP adalah virus Polio,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya menghimbau agar warga yang memiliki anak maupun bayi/balita agar lebih proaktif memeriksakan kesehatan anaknya ke Posyandu, selain itu tumbuh kembang anak harus terus diperhatikan oleh para orang tua.

“Harapannya apa bila ada kasus yg dicurigai seperti campak dan AFP dapat dilaporkan ke petugas kesehatan agar bisa di tindak lanjuti,” pungkasnya.

Reporter: Abdurrahman Agunta