30.9 C
Jakarta
Minggu, Desember 8, 2024

Buy now

Puskesmas Paguyaman Pantai Gelar Prolanis

HIMPUN.ID– Puskesmas Paguyaman Pantai menggelar kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) bagi peserta Prolanis, bertempat di Aula Puskesmas Paguyaman Pantai, Kamis 29 Februari 2024.

Adapun jumlah peserta aktif berjumlah 75 orang yang merupakan peserta yang terdaftar dalam program prolanis di Puskesmas Paguyaman pantai.

Kepala Puskesmas Paguyaman Pantai, dr. Zubaidah Ali Rauf mengatakan, pelaksanaan prolanis diawali dengan pemeriksaan kesehatan, senam, dan pemberian materi oleh dokter kepada peserta prolanis.

Kapus Zubaidah menyampaikan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan dalam sebulan sekali.

Tujuan Prolanis

Dijelaskan Kapus Zubaidah, tujuan pelaksanaan prolanis, untuk memantau kesehatan masyarakat agar mencapai kualitas hidup yang optimal bagi para peserta penyandang penyakit kronis.

“Tujuan kegiatan ini yaitu, guna memantau kesehatan masyarakat pengidap penyakit kronis semisal diabetes dan hipertensi,” jelasnya.

Hal ini dilakukan, lanjut Kapus Zubaidah, sebagai upaya melakukan pencegahan penderita penyakit kronis agar tidak mengalami komplikasi lanjutan.

Oleh karena itu, Kapus Zubaidah, mengajak kepada peserta prolanis untuk mengikuti kegiatan Prolanis secara rutin agar dapat mengontrol penyakit kronisnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab (PJ) Program, Silvanti Dewi, Amd.Kep., membeberkan persyaratan menjadi peserta aktif prolanis yaitu pasien yang mengidap penyakit kronis dan memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

PJ Silvanti menerangkan, apabila pasien datang berobat ke puskesmas sudah berulang-ulang kali dan mengidap penyakit kronis baik diabetes maupun hipertensi, itu akan di rujuk ke rumah sakit untuk di periksa oleh dokter ahli dalam.

Kemudian, lanjut PJ Silvanti, dokter tersebut menentukan terapi apa yang cocok buat pasien, setelah itu pihak rumah sakit memberikan rujukan balik ke Puskesmas, dan pj prolanis akan menginput rujukan tersebut sehingga pasien menjadi peserta prolanis.

Reporter: Abdurrahman Agunta