HIMPUN.ID, Boalemo – Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo, tengah berupaya mengatasi persoalan banjir yang sering menggenangi pemukiman warga.
Langkah strategis sebagai upaya mengatasi persoalan banjir tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan normalisasi sungai Tohulito.
Tak hanya itu, upaya lainnya seperti pembuatan tanggul sungai Tohulito, pembuatan embung sungai Ba’ala, serta pembuatan sudetan, dianggap mampu untuk bisa meminimalisir dampak banjir.
Penyebab Banjir di Desa Mohungo
Menurut Bupati Boalemo Anas Jusuf, penyebab banjir di wilayah Ibukota Kabupaten Boalemo, khususnya di desa Mohungo, Kecamatan Tilamuta, diakibatkan adanya luapan sungai Tohulito dan luapan sungai Ba’ala.
“Dan penyebab luapan sungai Tohulito dan sungai Ba’ala, tidak lain diakibatkan oleh penggundulan lahan pertanian, yang di garap oleh masyarakat sebagian Desa Mohungo dan sebagian Desa Lahumbo,” beber Bupati Anas saat menghadiri rapat koordinasi tentang pembahasan penanganan banjir di pusat kota Kabupaten Boalemo dan penanganan pendangkalan area Pelabuhan Tilamuta, yang di gelar di ruang vicon Kantor Bupati, Kamis 10 Maret 2022.
Disampaikan Anas, dalam mengatasi persoalan banjir, dibutuhkan kerjasama serta dukungan dari masyarakat.
Baca Juga: Tersangka Teroris di Sukoharjo Berhasil Dirungkus Densus 88, Ahmad: SU Melakukan Perlawanan
“Saya berharap kepada masyarakat, khususnya masyarakat desa Mohungo, agar mendukung pemerintah daerah mengatasi penanganan banjir, terutama pembebasan lahan pembuatan embung sungai Baala dan sudetan.
Dibeberkan Anas, bila langkah-langkah strategis diatas sudah dilaksanakan, maka tidak menutup kemungkinan, Desa Mohungo akan terminimalisir dari bencana banjir.
Baca Juga: Doa Berlindung dari Keburukan Hati dan Jiwa
Turut hadir dalam agenda tersebut, yakni Ketua DPRD Boalemo Karyawan Eka Putra Noho, Wakil Ketua 1 DPRD Lahmudin Hambali, Asisten II Fatlina Podungge, Kadis PUPR Supandra Nur, Camat Tilamuta Ruslin Limalo, unsur Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Provinsi Gorontalo, pihak Syahbandar Tilamuta, Pimpinan OPD terkait dan kepala-kepala desa yang desanya terdampak banjir. (Adv)