Example floating
Example floating
MOKAS GORONTALO oleh Tik Tok
DAERAHGorontaloPemda Boalemo

Jalani Prosesi ‘Mopotilolo’, Anas Jusuf: Adat Falsafah Kehidupan

0
×

Jalani Prosesi ‘Mopotilolo’, Anas Jusuf: Adat Falsafah Kehidupan

Sebarkan artikel ini
Jalani Prosesi 'Mopotilolo', Anas Jusuf: Adat Falsafah Kehidupan
Bupati Boalemo Ir. H. Anas Jusuf, M.Si., saat memberi arahan di hadapan aparat kecamatan, aparat desa, dan ASN se-Kecamatan Tilamuta, Jumat 7 Januari 2022. (Foto: himpun.id/Arten Masiaga)
Example 468x60

HIMPUN.ID – Bupati Boalemo, Anas Jusuf, berharap agar prosesi adat, lebih dimaknai sebagai falsafah kehidupan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Anas, setelah menjalani prosesi adat “Mopotilolo” pada lawatan kerja perdananya sebagai bupati defenitif, yang dirangkaikan dengan pembinaan ASN, aparat desa se-Kecamatan Tilamuta, Jumat 7 Januari 2022.

Example 300x600

“Saya berprinsip, adat istiadat harus kita junjung tinggi. Karena itu merupakan falsafah daripada daerah kita, yakni ‘Adat Bersendikan Syara, Syara Bersendikan Kitabullah’,” terang Bupati Anas.

Baca juga:Hamim Pou Minta Para Kades Bergerak Cepat Turunkan Angka Kemiskinan

Disamping itu Bupati Anas menambahkan, dalam prosesi adat, sebagaimana penyampaiannya pada saat prosesi adat “Moloopu”, dirinya berharap agar prosesi adat ini jangan sampai hanya sekedar ceremony belaka.

“Jangan sampai hanya sekedar memenuhi tahapan-tahapan di dalam rangka melaksanakan bahwa ini memang sudah demikian,” beber Bupati Anas.

Adat Falsafah dalam Kehidupan

Ditegaskan oleh Ketua DPW PAN Provinsi Gorontalo ini, adat sebagai falsafah dalam kehidupan.

“Maka sudah seharusnya prosesi adat tersebut dimaknai dan diterapkan dalam menjalankan tugas sebagai seorang khalifah, baik tingkat kabupaten, Kecamatan, Desa, dan OPD,” terangnya.

Prosesi Adat Banyak Makna

Karena, menurut orang nomor 1 di Boalemo ini, dalam prosesi adat itu, banyak makna, banyak pembelajaran yang terkandung di dalamnya.

Baca juga:Bupati Anas Ingatkan Kades Terkait Pengelolaan Dana Desa

“Seperti etika, tata krama, bagaimana menjadi seorang pemimpin, bagaiman menjadi seorang pelayan, bagaimana bersikap kepada masyarakat, kepada bawahan. Ini semua mengandung makna yang sangat dalam,” pungkasnya. (Adv)

Reporter: Arten Masiaga
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *