HIMPUN.ID – Penerapan visi Smart City ‘Kota Pintar’ Kota Gorontalo, dinilai gagal oleh Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa se-Sulawesi Aldy Ibura.
Melalui rilis resminya kepada himpun.id, ia menjelaskan, gagalnya penerapan pengelolaan Daerah Kota Gorontalo, yang membawa visi “Smart City” tersebut ada beberapa indikator.
Pertama, kata Aldy, tidak efisiennya pengelolaan Tempat Hiburan.
“Yang saya maksud tidak efisien disini, kadang dengan keberadaan tempat hiburan bisa memicu perkelahian. Contoh kita bisa lihat belum lama ini, terjadi pemukulan terhadap salah satu anggota TNI oleh sejumlah pengunjung di tempat hiburan yang ada di Kota Gorontalo,” jelasnya.
Aldi mengatakan, ini bisa menjadi indikator kegegalan dari penerapan visi “Smart City”, sebab keluarnya izin usaha seperti tempat hiburan adalah wewenang Pemerintah Kota.
Tempat Hiburan Tidak Membawa Kebaikan
Imbuhnya, belajar dari kejadian seperti itu, Pemerintah Kota Gorontalo, harus mampu melihat antara visinya, dan kebijakan yang dikeluarkan.
“Kalau perlu semua tempat hiburan yang tidak bisa menjaminkan rasa aman bukan hanya ditutup, melainkan di cabut izin usahanya, daripada dengan keberadaannya dapat mengganggu visi Kota Gorontalo mewujudkan Wilayah yang sejahtera, maju, aktif, religius dan terdidik,” tegas Aldy.
Dipertegasnya, pemerintah bukan hanya habis di monitoring atau raziah.
“Jika dalam pengoperasian tempat hiburan, ditemukan hal yang kurang baik, bukan saja pengujung yang ditindak, tapi tempat hiburan harus dipertegas, dengan mencabut izin usaha. Jangan cuman satu, semua . Gorontalo ini berfalafah ‘Adat Bersendikan Syara, Syara Bersendikan Kitabullah’. Nah ini harus disesuaikan,” ujarnya.
Menurut Aldy, jika Kota gorontalo ingin membangun masyarakat religius, tempat hiburan ini perlu dipertimbangkan keberadaannya.
“Jika hanya membawa mudharat, lebih baik dihilangkan keberadaannya dari Bumi Serambi Madinah. Seharusnya yang lebih banyak di support tempat-tempat yang bisa mewujudkan masyarakat religius, bukan tempat-tempat yang membuat masyarakat, atau generasi muda menjadi buruk moralnya,” tuturnya.
Anak-anak jalanan Harus Diperhatikan
Selanjutnya, ia menuturkan, terkait Anak-anak jalanan juga. “Dimana-mana kita lihat banyak Anak-anak di Jalanan di wilayah Kota Gorontalo yang melakukan aktifitas, maaf, yaitu, mengamen. Disini Pemerintah harus peka, berikan solusi terbaik untuk mereka,” pungkasnya.
Terakhir, kata Aldy, ia akan terus melihat sejauh mana terwujudnya visi Kota Gorontalo, yakni Smart City ‘Kota Pintar’. (HP)