HIMPUN.ID – Juru Bicara (Jubir) Tim Kuasa Hukum Paslon IRIS, Fanly Katili, membantah tuduhan manipulasi hasil survei.
Fanly menjelaskan, pihak IRIS tidak pernah dan belum pernah melakukan survei atau meminta lembaga manapun untuk melakukan survei.
Ditegaskan Fanly, tudingan pemalsuan hasil survei itu tidak benar.
“Sedikitpun kami (Tim IRIS) tidak pernah melakukan tindakan yang tidak terpuji,” tegas Fanly.
Fanly mengungkapkan, slide-silde yang saat ini terungkap ke publik, didapatkan dari seseorang yang mengaku dari Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia.
“Kami tegaskan, data itu kami dapatkan murni dari okunum yang datang ke Tim IRIS. Ada videonya yang bersangkutan memaparkan lewat slide,” terang Fanly.
Fanly mengatakan, hasil yang telah dirilis oleh beberapa media lokal, tidak pernah satu angkapun dimanipulasi.
“Itu yang perlu ditegaskan. Hasil itu murni dari tim survei, tim yang mengaku dari lembaga indikator. Kalaupun kami dikatakan pemalsuan, apa yang dipalsukan? Kan begitu,” kata Fanly.
Imbuh Fanly, jika oknum tersebut bukan dari Lembaga Survei Indikator, Tim IRIS akan melakukan upaya-upaya hukum.
“Kalaupun ternyata benar itu bukan orangnya indikator, kami akan melakukan upaya-upaya hukum, bahkan yang menuduh Tim IRIS melakukan pemalsuan di media akan kami lakukan langkah-langkah hukum. Kalau memang media itu benar-benar media yang resmi, kami minta hak jawab untuk kami sampaikan di media bersangkutan,” tegas Fanly.
Fanly juga menanggapi soal postingan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di Instagram.
Fanly mempertanyakan apa yang dipalsukan oleh Tim IRIS.
“Kalaupun kami dikatakan pemalsuan, Apa yang dipalsukan?. Kan begitu. Kalau saudara akun @burhanuddinmuhtadi merasa ini dipalsukan, maka kami minta yang bersangkutan untuk mengusut oknum yang mendatangi kami yang mengatasnamakan survei lembaga indikator,” pinta Fanly.
Berikut ini postingan akun Instagram @burhanuddinmuhtadi:
“Kembali @indikatorcoid jadi korban pemalsuan survei. Kali ini terjadi Kabupaten Bone Bolango. Modusnya salah satu kubu menyebar slide palsu dengan mengatasnamakan Indikator Politik Indonesia di medsos maupun media lokal. Padahal survei terakhir Indikator terakhir kalinya di sana bulan Agustus 2024 sebelum penetapan paslon. Itupun hasilnya berbeda dengan survei yang diklaim dari Indikator yg dikatakan dilakukan pada September. Hati-hati jika calon kepala daerah belum terpilih aja sudah menipu begini, apalagi nanti kalau sdh mendapat mandat,” tulis akun Instagram @burhanuddinmuhtadi yang diunggah Rabu 16 Oktober 2024.
Hingga berita ini diterbitakan himpun.id telah menghubungi Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melalui pesan di akun Instagramnya, mempertanyakan oknum yang diduga dari LS Indikator, namun belum mendapatkan jawaban. Â