HIMPUN.ID – Direktur perusahaan pengelola tempat wisata Pulau Saronde, Ferannanto Talib, akhirnya angkat bicara tentang kabar yang beredar adanya wisatawan di Pulau Saronde yang terpapar virus.
Ferannanto mengakui, memang ada wisatawan yang setelah kembali ke negara asalnya, Jerman, diduga terinveksi bakteri. Namun, belum diketahui pasti itu asalnya dari Pulau Saronde.
“Ceritanya begini, tamu itu saat pulang dari Indonesia ya, bukan pulang dari Saronde. Sampai di Jerman dia sakit. Terus, setelah diperiksa ke dokter, tamu itu didiagnosa terkena bakteri,” ungkap Ferannanto, Rabu 20 November 2024.
Ferannanto menjelaksan, mengetahui kabar itu dan demi menjaga nama baik tempat wisata Pulau Saronde yang dikelolanya, dirinya pun kemudian berinisiatif mengundang petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
“Itu saya lakukan, untuk mengantisipasi isu-isu yang tidak bagus, karena tamu itu pulang dengan tempat kunjungan terakhirnya di Saronde. Padahal, kalo mau dipikir, yang bersangkutan setelah dari Saronde kan masih ke Jakarta nginap di hotel, transit di Singapur dan lain-lain,” jelas Ferannanto.
Kemudian Ferrananto mengungkapkan, tudingan yang beredar pihaknya mempersulit petugas kesehatan melakukan pemeriksaan, itu adalah isu yang tidak benar.
“Malah saya yang berinisiatif untuk mengundang petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan, demi menjaga nama baik Pulau Saronde di mata dunia, sebab wisatawan yang datang ke sini adalah wisatawan manca negara, bukan lokal. Masa saya yang ngundang kemudian saya persulit?,” ungkap Ferrananto.
Lebih lanjut Ferrananto menerangkan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa titik seperti AC dan air, petugas kesehatan kemudian memberikan larutan semacam desinfektan untuk membunuh bakteri.
“Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada masalah, terakhir mereka datang melakukan pemeriksaan itu sekitar dua minggu lalu. Sedangkan kejadian awal adanya wisatawan yang sakit pulang dari Indonesia itu, sekitar bulan Februari yang lalu, jadi kejadiannya itu sudah lama,” pungkas Ferrananto.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorut, dr. Sri Fenty N Sagaf saat dikonfirmasi terkait hal ini, membantah bahwa yang wisatawan Jerman yang pulang dari Indonesia itu terpapar virus.
“Bukan virus, tapi bakteri. Kejadiannya sudah lama, bulan Februari 2024 yang lalu. Dinas Kesehatan Provinsi sudah turun untuk melakukan pemeriksaan, tapi bukan ke orang, melainkan ke tempat-tempat yang diduga ada bakteri. Sample-sample yang diperiksa itu bukan orang tapi benda,” tutup Fenti.
Reporter: Mohamad Yusrianto Panu