HIMPUN.ID – Dukungan untuk menjadikan Almarhum Hans Bague (HB) Jassin sebagai Pahlawan Nasional terus mengalir.
Hal itu terungkap lewat seminar dengan tema besar ‘HB Jassin Pahlawan Peradaban Indonesia’, yang dilaksanakan di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, DPR RI, Rabu 23 Februari 2022.
Melalui seminar tersebut, setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan testimoninya tentang HB Jasin, Menkopolhukam Mahfud MD turut memberikan testimoni tentang HB Jassin.
Seminar Membicarakan Pikiran-pikiran HB Jassin
Seminar yang dihadiri Bupati Hamim Pou bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel kembali membicarakan kembali pikiran-pikiran HB Jassin dan kontribusinya terhadap dunia sastra Indonesia
Seminar ini juga sebagai upaya untuk menegaskan tentang pentingnya gelar Pahlawan Nasional bagi HB Jassin.
“Sebagai paus sastra Indonesia, Jassin membangun peradaban sastra Indonesia menjadi lebih kaya. Sebagai putra daerah asli Bone Bolango, kami mendukung sepenuhnya gelar pahlawan nasional untuk HB Jassin”, jelas Hamim.
baca juga;Pengajar Muda Hadir di Boalemo, Irwan Yakin Berdampak Pada Percepatan Mutu Pendidikan
Dalam seminar tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD turut memberikan testimoni tentang HB Jassin.
Sebagai ketua Dewan Gelar Kepahlawanan Nasional, Mahfud menyatakan bahwa HB Jassin sudah layak menjadi pahlawan nasional dengan menyesuaikan prosedur administrasi negara.
Pandangan Panelis terhadap Pemikiran HB Jassin
Beberapa panelis yang turut hadir memberikan pandangan dan pemikiran HB Jassin antara lain budayawan dan sastrawan, Nirwan Dewanto, dan asisten sekaligus penulis biografi HB Jassin yakni Oyon Sofyan.
Para Panelis Sepakat HB Jassin Layak Jadi Pahlawanan Nasional
Masing-masing panelis bersepakat bahwa Jassin sangat layak menjadi pahlawanan nasional, karena kegigihannya mendokumentasikan sebagian besar karya-karya sastra besar penyair dan sastrawan Indonesia.
“Banyak sastrawan besar yang lahir berkat tangan seorang Jassin, termasuk Chairil Anwar”, tutur Oyon.
baca juga;Merlan Dorong Peningkatan PAD Melalui Sektor Pariwisata, Masyarakat Diminta Mendukung
Disamping itu menurut Nirwan, ketokohan Jassin membuatnya sebagai mahluk yang universal, bisa merangkul siapa saja tanpa memandang ras, agama maupun suku.
“Jassin tidak butuh panggung, dia selalu sibuk di belakang dengan karya-karyanya. Seorang yang anti-monumen yang monumental”, ucap Nirwan. (Rls/Adv/RI)