HIMPUN.ID – Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) Minahasa, Nurmala Sari Bawala, menegaskan dualisme kepemimpinan Pengurus Besar (PB) HPMIG dapat menimbulkan perpecahan, yang pastinya tidak sesuai dengan tujuan adanya sebuah organisasi yang bergerak untuk satu tujuan.
“Yang lebih mengkhawatirkan bila sudah terdapat dua kubu yang menjalankan aktivitasnya, yang saling berlawanan antara satu dan lainnya. Tentunya ini berdampak buruk bagi cabang-cabang di HPMIG dalam menjalankan organisasi,” terang Nurmala melalui keterangan tertulisnya kepada Himpun.id, Kamis 9 November 2023.
Baca juga:Update Jumlah Korban Tewas di Gaza: 10.500 Jiwa, Israel Terus Melancarkan Serangan
Nurmala meminta kepada kedua kubu untuk secepatnya menyelesaikan konflik di PB HPMIG.
“Kami Ingin Kedua Kubu ini mampu saling mengikhlaskan, demi eksistensi HPMIG yg semakin matang,” ujar Nurmala.
Nurmala menuturkan, HPMIG adalah rumah bersama.
“Tidaklah mungkin dalam sebuah rumah dua kepemimpinan yang berbeda. Allah Saja menciptakan hanya ada satu Matahari di siang hari, dan hanya ada satu bulan di malam hari. Jika kedua kubu dalam Kepengurusan PB HPMIG terus mempertahankan egosentris masing-masing maka HPMIG ini akan semakin terpuruk, kerena ketidak jelasan, dan ini sangat merugikan HPMIG cabang se indonesia,” jelas Nurmala.
Harapan Pengurus HPMIG Minahasa
Nurmala berharap, secepatnya dualisme kepemimpinan dapat disatukan kembali.
“Untuk itu HPMIG Minahasa mendesak kepada kedua kubu HPMIG yg kini saling mengklaim untuk secepatnya melakukan konsolidasi, sehingga bisa menghasilkan keputusan yang bisa menyelamatkan organisasi,” pinta Nurmala.
Senada dengan ketuanya, Sekum HPMIG Minahasa Mega Krisdayanti berharap, agar dengan adanya upaya dari Pj Gubernur Gorontalo dalam memfasilitasi pertemuan dua kubu yang berseberangan, sangat baik untuk penyelesaian konflik internal PB di HPMIG.
“Saya pernah dengar info bahwa penjabat Gubernur pak Ismail Pakaya telah berupaya untuk memfasilitasi pertemuan dua kubu ini. Menurut saya ini adalah hal positif bagi HPMIG ke depannya,” ungkap Mega.
Dikatakan Mega, sebatas pengetahuannya, selama ini hampir tak pernah ada pemimpin di Gorontalo yang mau mencarikan solusi ketika HPMIG berpolemik, apalagi ketika terjadi Dualisme.
“Maka saya beserta pengurus HPMIG Minahasa mendukung upaya tersebut demi keberlangsungan organisasi ini. Semoga kedua kubu bisa secepatnya menemukan solusi untuk kebaikan HPMIG, dan semoga organisasi yang menaungi kita pelajar dan mahasiswa gorontalo yang ada di perantauan ini bisa cepat terselesaikan masalahnya,” tutup Mega Krisdayanti. (Rls)