HIMPUN.ID – Kebijakan Pemerintah terkait dengan larangan mudik lebaran Idul fitri 1442 Hijriah, tentunya menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Sebab, salah satu alasan ketidak setujuan tersebut, diantaranya berdampak pada ekonomi masyarakat, ksususnya yang berprofesi sebagai sopir.
Namun, banyak juga yang menyadari, kebijakan pemerintah terkait dengan larang mudik, demi memutus pandemi Covid-19.
Seperti halnya, yang diungkapkan Fandi Ponto, selaku sopir sekaligus operator angkutan kota antar provinsi (AKAP). Ia menuturkan, peniadaan mudik ini memang sangat terasa dampaknya terhadap para pelaku usaha angkutan.
Sebab biasanya rezeki yang dihasilkan memang terasa lebih besar ketika jelang mudik lebaran. Tetapi situasi yang memang lagi pandemi covid-19 ini, pihaknya mengaku harus bisa memaklumi.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie Selalu Ada untuk Rakyat
Terlebih kata Fandi, pemerintah provinsi memberikan perhatian dengan menyerahkan bantuan sembako.
“Kita sebagai masyarakat merasa sangat terbantu dan patut kiranya memberikan ucapan terima kasih kepada pak gubernur. Namun yang paling penting perlu kita sadari bahwa, bagaimana kita membantu pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid ini. Itu sesungguhnya yang menjadi inti daripada penyerahan sembako pada hari ini,” ucap Fandi usai menerima bantuan pangan bersubsidi, yang diserahkan oleh Gubernur Gorontalo, kepada sopir dan pelaku usaha angkutan darat, Selasa (4/5/2021).
Hal senada juga diucapkan oleh Zulfitri Suryawan. Sopir taksi angkasa untuk transportasi bandara itu turut merasakan dampak peniadaan mudik ini. Sebagaimana jalur perbatasan darat ditutup, jalur udara juga akan ditutup. Otomatis penerbangan pesawat ditiadakan sehingga tidak akan ada penumpang dari bandara.
“Kami harus menaati ini, karena seperti tadi kata pak gubernur ini bukan keinginan atau keegoisan pemerintah semata, malainkan ini adalah instruksi dari pak presiden. Bagaimanapun kami harus mengikutinya. Ini sebenarnya sangat mempengaruhi pendapatan kami, sudah dua tahun terakhir ini ya karena pandemi kan. Tapi alhamdulillah perhatian dari bapak gubernur tidak ada habisnya kepada kami. Karena pendapatan kami menurun, tapi dengan adanya bantuan ini insyaAllah bisa terbantukan,” tuturnya dikutip dari laman gorontaloprov.go.id.
Dari pihak angkutan damri pun menyampaikan hal sama. Jabba Opu selaku Manajer Usaha Damri Gorontalo mengungkapkan dengan adanya larangan mudik ini sangat berdampak pada pendapatan atau masukan dari angkutan ini.
Tapi pihaknya juga sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah utamanya kepada Gubernur Rusli, karena mungkin di daerah lainnya belum ada pemberian sembako kepada para pelaku usaha angkutan seperti ini.
Untuk diketahui, ada 460 sopir dan pelaku usaha angkutan darat yang menerima bantuan pangan bersubsidi ini. 460 penerima ini terdiri dari AKAP 188 orang dan ASUM termasuk PO dan mobil rental sebanyak 272 orang. (HP1)