HIMPUN.ID – Dalam dunia politik, seorang politikus tentu tak lepas dari bully yang dihadapi.
Bagaiamanapun cara menghindari bullying, seorang politikus pasti akan terus ada pada lingkaran tersebut, sebab politikus merupakan ‘tubuh’ yang senantiasa bertautan dengan potret masyarakat.
Bully itu sendiri, bisa datang dari semua kalangan, dan sosok Publik Figur sangat dekat dengan hal itu.
Seperti halnya, yang pernah di hadapi Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli.
Melalui diskusi Publik dalam “Suara Kampus” bertema “Perempuan & Politik Dalam Perspektif Kesetaraan Gender”, dilaksanakan di Aula FUD, IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kamis 3 Februari 2022, Wabup Merlan mengkisahkan apa yang dirinya hadapi saat dalam lingkaran perpolitikan.
Dikisahkan Merlan, saat ia bertarungan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Bone Bolango, ia sempat di-bully.
“Gambaran untuk politik gender, terus terang kalau gorontalo ini, kemarin maju itu saya di-bully, bahwa perempuan tidak boleh jadi pemimpin kalau di gorontalo,” ungkap Merlan.
Baca juga:Terduga Pelaku Pengedar Uang Palsu di Gorontalo Diringkus Polisi
Perempuan Sudah Pernah Memimpin 20 Tahun Sebelumnya
Namun begitu, orang nomor 2 di Bone Bolango ini, tak mengurungkan niatnya untuk benar-benar bertarung dan memperbaiki paradigma perpolitikan yang melibatkan perempuan.
Baca juga: Inflasi Terkendali Jadi Pendukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Menurut Merlan, gejolak seperti itu, tantangan bagi perempuan, untuk terus bersama-sama menghilangkan diskriminasi.
“Kebanyakan politik itu identik dengan laki-laki, sementara kita tahu sendiri, di daerah luar itu yang menjadi kepala daerah perempuan itu, sudah ada 20, 30 tahun yang lalu,” tegasnya.
Baca juga: Capai Vaksinasi Tertinggi se-Kota Gorontalo, Kelurahan Moodu Terima Penghargaan
Kata Merlan, hal ini yang harus membuat perempuan tersadar, bahwa perempuan layak untuk ada di dalam pemerintah.
“Dan saya sendiri masuk di perhelatan Pilkada kemarin, karena keterpanggilan saya, saat saya ingin kembali, saat saya pensiun, saya ingin kembali mengabdikan hidup saya di daerah saya sendiri,” ucap Merlan dengan nada lembut.
Terakhir, Wabup Merlan mengungkapkan, sebelum ia memutuskan kembali mengabdi di daerah pasca pensiun dari ASN, ia sempat melakukan perenungan yang cukup dalam.
“Saya setelah pensiun, tidak mau menikmati hari-hari di rumah. Mimpi saya, saya juga harus ada di dalam pengambilan kebijakan, nah untuk itu saya harus masuk di dunia ini (Politik),” ujarnya.
“Dan Alhamduillah Allah menakdirkan saya begitu mudah bisa ada di posisi ini, dan ini merupakan takdir Allah yang sangat luar biasa yang saya syukuri. Saya bisa membangun daerah bersama Bapak Bupati Hamim Pou,” pungkasnya.
Untuk diketahui diundang menjadi Narasumber (Narsum) pada kegiatan tersebut selain Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli (NasDem), ada juga Ade Sera (Politisi PKB ), Espin Tuli (Politisi PDIP), Meyke Kamaru ( Politisi Golkar), dan Ningsih Nurhamidin (Politisi PAN).
Baca juga:Manfaat Jambu Air dari Buah Hingga Batang Dapat Atasi Penyakit
Sementara pembanding, Erman Rahim, (Pengamat Hukum politik UNG), Sri Dewi Nani(Aktifis Gender), dan Hendra Yasin (Pengamat Politisi IAIN sultan Amai Gorontalo).
Acara dipandu langsung oleh Sahmin Madina. Turut hadir juga, Civitas Akademik, Politisi dan Mahasiswa.
Reporter: Rihol Igirisa