HIMPUN.ID, Boalemo – Agenda Konsorsium LSM, Ormas, OKP, dan Lembaga Nirlaba lainnya se-Kabupaten Boalemo, menghasilkan 3 rekomendasi penting yang disampaikan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo.
Salah satu poin penting dari rekomendasi tersebut, yaitu penguatan sistem pengelolaan sumber daya alam dalam bentuk peta investasi daerah.
Dimana dalam hal peta investasi daerah itu sendiri, bertujuan agar Kabupaten Boalemo memiliki blueprint disetiap kawasan potensi sumber daya alam yang layak dikelola untuk income daerah yang lebih pasti, dengan melibatkan potensi lokal kerakyatan.
Master Plan Technopark Perikanan di Kabupaten Boalemo
Dan bentuk penjabaran atas poin rekomendasi “Konsorsium Boalemo” tersebut, yakni lahirnya sebuah konsep “Master Plan Technopark” Perikanan di Kabupaten Boalemo.
Kepada media ini, Ketua Konsorsium Boalemo, Ramsi Maulana Bokings mengatakan, secara umum fungsi Technopark adalah mengakomodasi kepentingan stakeholder untuk membangun ekonomi wilayah.
“Technopark perikanan di Kabupaten Boalemo ini, nantinya berfungsi sebagai sarana penggerak dan motor untuk meningkatkan pembangunan ekonomi diwilayah yang sama-sama kita cintai ini,” tutur Ramsi, saat ditemui di Kampus Pengembangan UNUGo Di Baolemo, Selasa 8 Maret 2022.
Konsep Technopark Meliputi Kegiatan-Kegiatan Berikut
Dijelaskan Ramsi yang juga merupakan pendiri Lembaga Pengelolaaan Sumber Daya Alam (LAPESDA) Kabupaten Boalemo ini, konsep “Technokpark” meliputi kegiatan-kegiatan di darat yang terkait dengan penangkapan ikan, produksi rumput laut, pascapanen (ikan dan rumput laut), industri pascapanen, interaksi pembeli dan penjual produk perikanan, penelitian, penyuluhan dan konsultasi bisnis perikanan dan kelautan.
“Disamping itu, hal lainnya yakni penyedia jasa keuangan, busines incubator units, demo-miniplant, display opsi teknologi, standar produk, fasilitas pertemuan, fasilitas pelatihan dan sertifikasi kompetensi, serta sarana prasarana dan sarana publik,” beber Ramsi.
Pembangunan Kawasan Technopark di Boalemo Cukup Strategis
Disampaikan Ramsi, di Kabupaten Boalemo, pembangunan kawasan “Technopark” cukup strategis, baik di tinjau dari aspek potensi sumber daya perikanan, potensi sumber daya manusia (nelayan), potensi kegiatan usaha perikanan (agrobisnis dan agroindustri).
“Keberadaan pelabuhan perikanan merupakan cikal bakal yang perlu dikembangkan, untuk mewujudkan kawasan industri terpadu yang dilengkapi dengan technopark. Dan dengan hal inilah, sub sektor perikanan dan sektor lainnya, diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi wilayah,” ungkap Ramsi.
Ramsi mengatakan, untuk saat ini, master plan “Technopark” Perikanan di Kabupaten Boalemo, masih dalam bentuk proposal, dan pihaknya bekerja sama dengan lembaga perguruan tinggi di Gorontalo, tengah membuat dan menganalisa lokasi atau wilayah untuk pembangunan “Technopark” perikanan di Kabupaten Boalemo.
“Nanti setelah adanya hasil pemetaan kawasan, maka akan didesain kembali, dan hal tersebut akan menjadi lampiran proposal yang sedianya akan diajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia,” pungkas Ramsi.
Baca Juga: Masyarakat Hutamonu Aspirasikan Peningkatan Akses Jalan Tani ke Wahyudin Moridu
Untuk diketahui, Technopark merupakan sebuah infrastruktur pembangunan yang memfasilitasi proses interaksi di antara dunia industri dan masyarakat ilmiah serta consumer.
Technopark atau Sciencepark dapat didefinisikan sebagai sebuah kawasan terpadu yang menyatukan dunia industri, kalangan consumer, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan terjadinya aliran informasi dan teknologi, tenaga ahli serta transaksi secara lebih efisien dan cepat.
Baca Juga: 32 Orang Ikuti PBK, Merlan Harap Bisa Mahir dalam Bidangnya
Beberapa jenis infrastruktur dalam suatu kawasan Technopark yaitu:
1. Pusat transaksi perikanan
2. Pusat Penyedia Jasa Keuangan
3. Unit incubator bisnis
4. Unit demo-miniplant
5. Pusat Konsultasi Bisnis Perikanan dan Kelautan
6. Pusat Penelitian
7. Pusat Penyuluhan
8. Balai Pelatihan
9. Balai Sertifikasi Kompetensi
10. Display opsi teknologi
11. Balai Pertemuan
12. Unit usaha industry perikanan tangkap
13. Unit usaha industry perikanan budidaya
14. Unit usaha industry pascapanen perikanan
15. Pelabuhan perikanan nusantara