HIMPUN.ID – Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.
Dilansir .bmkg.go.id Jumat 25 Februari 2022, penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari.
BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama, dll) dalam penentuan awal bulan hijriyah.
Disamping memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 28 lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara online (Live Streaming) di kanal www.bmkg.go.id/hilal setiap bulan.
Baca juga:Gempa Terkini, Magnitudo 5.1 Pasaman Barat
Untuk penentuan awal bulan Syakban 1443 H, BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.
Informasi yang disampaikan disini meliputi :
1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Waktu Terbenam Matahari
2. Peta Ketinggian Hilal
3. Peta Elongasi
4. Peta Umur Bulan
Baca juga:Manfaat Minyak Kelapa untuk Rambut, Ini Penjelasan dr Saddam Ismail
5. Peta Lag
6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan
7. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
8. Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia
Klik disini untuk info lengkapnya!
Sumber: .bmkg.go.id