HIMPUN.ID – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Bone Bolango, Merlan Uloli, mengungkapkan, masih rendahnya kapabilitas APIP, disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya; independensi, dan obyektivitas APIP sepenuhnya belum dapat diterapkan.
“Lemahnya manajemen tata laksana bisnis proses APIP, tidak terpenuhinya kebutuhan formasi auditor, kurangnya alokasi anggaran belanja APIP, struktur organisasi dan pola hubungan,” terangnya saat memberikan membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) level 4, di Lingkungan Inspektorat Kabupaten Bone Bolango, bertempat di Ruang Kerja Inspektorat, Selasa(2/3/2021).
Selanjutnya, kata Wabup Merlan, kerja belum sepenuhnya sesuai dengan strategi dalam mencapai tujuan APIP yang efektif.
“Kurangnya kegiatan pengembangan kompetensi, dan lemahnya manajemen SDM APIP, terutama rekruitmen, dan pola karier organisasi profesi auditor baru terbentuk sehingga standar audit, kode etik, belum sepenuhnya tersedia, dan belum dapat dilaksanakan dengan efektif,” jelasnya.
Perlu Dukungan dan Komitemen Tingkatkan Kapabilitas APIP
Dikatakannya, untuk meningkatkan kapabilitas APIP diperlukan dukungan, dan komitmen semua, sebagai shareholders APIP, serta pimpinan APIP sendiri.
“Mengingat, terdapat tiga variabel utama yang mempengaruhi kapabilitas APIP, yaitu, aktifitas audit internal, lingkungan organisasi, dimana Unit audit internal bernaung, dan lingkungan sektor publik di suatu pemerintahan,” paparnya.
Imbunya, untuk itu, APIP transformasi dalam menjalankan tugasnya, guna memberi nilai tambah penyelenggaraan pemerintahan.
“Hal ini tentunya sejalan dengan fungsi dan peran APIP, yaitu melakukan pembinaan sistem, mendorong peningkatan efektivitas manajemen risikod (risk management), kelola (governance) organisasi sebagaimana diamanatkan dalam peraturan pemerintah nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah,” ketusnya.
Ditegaskannya, intinya, kapabilitas APIP adalah sesuatu yang mutlak, dan merupakan suatu kebutuhan.
“Sama dengan di sektor Swasta, jika akuntan publik kapabilitasnya rendah, dia akan tersingkir dari dunia bisnis. Jika kapabilitas APIP rendah, layanan kepada shareholders dan masyarakat yang semakin luas, dan beragam akan sulit dipenuhi. Sehingga kepercayaan masyarakat akan menurun. Inilah yang perlu kita antisipasi bersama,” ulasnya.
Peran Inspektorat Daerah Kabupaten Bone Bolango
Wabup menuturkan, sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), Inspektorat Daerah Kabupaten Bone Bolango, memiliki peran dan posisi yang sangat strategis baik ditinjau dari aspek fungsi-fungsi manajemen, maupun dari segi pencapaian visi dan misi serta program-program pemerintah.
“Dari segi Fungsi-fungsi dasar manajemen, ia mempunyai kedudukan yang setara dengan fungsi perencanaan, atau fungsi Pelaksanaan. Sedangkan dari segi pencapaian visi-misi, dan Program-program pemerintah, inspektorat daerah menjadi pilar yang bertugas sebagai pengawas sekaligus, pengawal dalam pelaksanaan program, yang tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah. Sehingga itu, saya meminta kepada seluruh peserta benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan serius,” imbaunya.
Lanjutnya, agar target kapabilitas APIP Level-4 (managed) dapat segera terealisasi, peran dan fungsi inspektorat dalam mengawal visi-misi bupati, dan 2021-2024 sebagai penjamin kualitas tata kelola kepemerintahan.
“Sudah tentu akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan SDM yang kita miliki, dalam rangka mewujudkan aparat pengawasan
yang internal pemerintah (APIP), yang memadai, handal dan profesional,” ucapnnya.
Harapan Wabup Merlan kepada Jajaran Inspektorat
Terakhir, Wabup Merlan berharap, jajaran inspektorat Bone Bolango, terus menerus menjalin sinergitas, dan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo.
“Insya Allah selambat-lambatnya selambat-lambatnya tahun 2021 ini, sudah berada pada level -4 (managed), dimana pada level tersebut, APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata kelola managemen risk, dan pengendalian manajemen resiko, dan pengendalian interen,” pungkasnya.
Reporter : Rihol Igirisa