HIMPUN.ID – Penjabat Bupati Boalemo Hendriwan, harap sosialisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) sampai tingkat desa.
Hendriwan menuturkan, sosialisasi pada tingkat desa sangat diperlukan, agar masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan, bisa mengetahui manfaat RHL.
Hendriwan berharap dengan begitu, Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) mendapat dukungan dari masyarakat.
Masyarakat Diberikan Penjelasan Manfaat Sosialisasi RHL
Hendriwan mendorong, masyarakat perlu diberikan penjelasan tentang manfaat kegiatan sosialisasi RHL.
“Baik untuk jangka pendek, maupun jangka panjang, baik manfaat secara ekologis maupun ekonomis,” terang Hendriwan, saat membuka secara resmi sosialisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) tingkat tingkat Kabupaten Boalemo tahun 2022, bertempat di Grand Amelia Hotel, Kamis 28 Juli 2022.
Alokasi Anggaran Melalui APBD Kegiatan Rehabilitasi
Dikatakan Hendriwan, Pemerintah Kabupaten Boalemo juga selalu mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk kegiatan rehabilitasi pada lahan-lahan masyarakat.
“Pada tahun 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui BPDASHL Bone Bolango Provinsi Gorontalo, mengalokasikan kegiatan reboisasi berupa penanaman RHL,” kata Hendriwan.
Hendriwan mengungkapkan,, secara vegetatif seluas 1.300 hektar yang tersebar pada Hutan Produksi, dan Hutan Konservasi, untuk Kabupaten Boalemo mendapat alokasi seluas 240 hektar yang berada di dalam kawasan hutan yang dikelola oleh UPTD KPH Wilayah V Boalemo.
“Kegiatan RHL dimaksud akan dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat di sekitar kawasan hutan. Agar pelaksanaan kegiatan RHL bisa berhasil sesuai dengan target yang telah ditetapkan, tentunya perlu diketahui dan mendapat dukungan dari para pihak,” jelas Hendriwan.
Baca juga:Narasumber Pers
Selamatkan Hutan dan Lahan, Pemda Boalemo Galakkan Sosialisasi Rehabilitasi
Diberitakan sebelumnya, untuk mewujudkan keselamtan hutan dan lahan di Provinsi Gorontalo, bil khusus di Kabupaten Boalemo, Pemda Boalemo galakkan sosialisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).
Penjabat Bupati Boalemo Hendriwan menuturkan, penyelengaraan kegiatan RHL adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan.
“Sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga,” terang Hendriwan saat membuka secara resmi sosialisasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) tingkat tingkat Kabupaten Boalemo tahun 2022, bertempat di Grand Amelia Hotel, Kamis 28 Juli 2022.
Dijelaskan Hendriwan, keberadaan kawasan hutan yang sebagian besar tersebar di morfologi DAS bagian hulu, dan tengah menyebabkan sebagian besar kawasan hutan mempunyai fungsi hidroorologis sebagai wilayah resapan air (recharge area) bagi DAS.
“Oleh karena itu kegiatan reboisasi disemua fungsi kawasan hutan menempati prioritas utama dalam pengelolaan DAS,” ungkap Hendriwan.
Dikatakan Hendriwan, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, secara terus menerus memfasilitasi kegiatan reboisasi untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi hutan.
Baca juga:Brigadir J Dibunuh Para Squad? Sang Pacar Diminta Cari Pria Lain
Diungkapkan, Hendriwan pada tahun 2022, sasaran kegiatan reboisasi diarahkan pada lahan kritis yang berada pada DAS Prioritas, DAS rawan bencana, DTA Waduk, dan DTA Danau Prioritas, Hendriwan.
Hendriwan membeberkan, sampai dengan saat ini luas lahan kritis di Provinsi Gorontalo adalah 217.178 hektar atau sekitar 19,29% dari total wilayah Provinsi Gorontalo.
“Di Kabupaten Boalemo sendiri, luas lahan kritis mencapai 50.155 hektar atau lebih kurang 32,96% dari luas wilayah. Upaya penanggulangan lahan kritis terus dilaksanakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” terang Hendriwan.
Dikahir katanya, Hendriwan menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Boalemo mengucapkan, terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang telah mengalokasikan kegiatan RHL yang cukup besar untuk perbaikan kondisi hutan di Kabupaten Boalemo.
“Saya berharap agar upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang kita laksanakan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil mengembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya,” pungkas Hendriwan.
Editor: Usman Anapia