HIMPUN.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Perguruan tinggi Universitas Negeri Gorontalo sukses melaksanakan sosialisasi lingkungan sehat dan pelatihan pengolahan sampah, di Desa Palopo Sabtu 7 September 2024.
Koordinator KKN UNG Desa Palopo Ikbal Marali, melalui keterangan tertulisnya diterima himpun.id, mengatakan sosialisasi atas inisiatif mahasiswa KKN UNG yang semula melakukan observasi di seputara Desa Palopo.
Dari hasil observasi, kata Ikbal nampak tidak sedikit sampah yang berserakan di lingkungan desa.
“Seperti sisa sayuran dan kulit-kulit buah serta sampah plastik. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar, seperti terinfeksi penyakit demam berdarah dan penyakit lainnya,” jelas Ikbal.
Ikbal menuturkan, sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah ada dasarnya, yakni upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Dijelaskan Ikbal, fokus utamanya adalah pengenalan dua metode pengolahan sampah yang sedang berkembang.
“Yaitu pembuatan eco enzyme dari sampah organik dan eco brick dari sampah anorganik. Dengan memperkenalkan kedua metode ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bahwa sampah tidak hanya berakhir di tempat pembuangan, namun dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.
Baca juga:Gebyar Musik Gorontalo Jadi Ladang Berkah Buat Pedagang, Wahyudin: Ini Positif
Ikbar berharap, sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah menjadi eco enzyme dan eco brick, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Meningkatkan keterampilan, proyek sosialisasi dan pelatihan dapat berkelanjutan. Dengan harapan-harapan ini, diharapkan pelatihan dan sosialisasi dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan,” harap Ikbal.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Djuna Lamondo mengatakan, adik adik mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut guna mengedukasikan masyarakat untuk memanfaatkan limbah sampah organik, untuk dijadikan eco enzyme.
“Bahkan sesuatu yang bernilai jual serta mendapat income dalam rumah tangga dari pemanfaatan limbah sampah organik,” terang Djuna dalam sambutannya.
Kegiatan sosialisasi dari mahasiswa KKN UNG ini sangat diapresiasi oleh Kepala Desa Palopo, Agus Hulubangga.
“Sosialisasi lingkungan sehat yang telah digagas oleh mahasiswa KKN UNG kami sangat mengapresiasi, terus terang bahwa di Desa Palopo jika kita melihat sampah itu sudah paling banyak sampah baik itu organik maupun non organik,” ungkap Agus.
Agus mengungkapkan, di Desa Palopo banyak rumah makan, dan kurang lebih 3000 jumlah penduduk desa Palopo.
“Yang menurut ibu dosen kalau tiap hari kita mengelauarkan sampah dari rumah tangga kita yaitu 1 Kg saja, maka 1 orang dalam 1 bulan sudah 30 kg, kali saja dengan jumlah penduduk yang kurang lebih 3000 jiwa, berarti sudah banyak sampah,” papar Agus.
Melalui program kerja mahasiswa KKN kata Agus, masyarakat diberikan pengetahuan bahwa sampah yang organik maupun sampah yang anorganik bisa jadikan uang.
“Olehnya itu ibu/bapak untuk menyaksikan langsung bagaimana peragaan anak KKN sehingga sampah yang tadinya kita buang yang nantinya akan menimbulkan penyakit di situ. Ini bisa dimanfaatkan bahkan bisa memiliki nilai ekonomis,” imbau Agus.
Selain Kepala Desa, Sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat dan perangkat desa, apalagi melihat secara langsung produk yang dihasilkan eco enzym, yang mengasilkan pupuk organik untuk taman dan perkebunan, dan untuk eco brick menghasilkan produk berupa pembuatan tong sampah, kursi dan meja.
Sosialisasi tersebut bertemakan “Menumbuhkan Kesadaran Melalui Pemanfaatan Sampah Organik & An-organik berbasis Eco Enzyme dan Eco Brick Demi Terwujudnya Desa bersih, Rakyat Kreatif serta Berinovasi.”
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Palopo, BPD Desa Palopo, Dosen Pembimbing Lapangan, Masyarakat Desa Palopo juga Mahasiswa KKP UG di Desa Palopo.