HIMPUN.ID – Tabung Gas Milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Bajo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, diduga dijual.
Diketahui, tabung gas 3kg milik BUMDes tersebut sebanyak 50 buah.
Hal itu dikatakan salah satu warga Desa Bajo, Sriyanto Tama kepada Himpun.id, Rabu 23 Mei 2024.
“Sebanyak 50 buah, yang menjual bukan pengurus BUMDES, itu yang dipertanyakan oleh masyarakat,” kata Yanto.
“Dijual ke masyarakat juga, dan ada banyak yang jadi saksi yang sudah membeli,” sambungnya.
Baca juga:Perahu Fiber Milik BUMDES Desa Bajo Mangkrak, Kemana Uangnya?
Menurut Yanto, Tabung gas milik BUMDes itu tidak bisa diperjual belikan.
“Katanya masih sementara ditelusuri, mungkin ada pertemuan selanjutnya. Kalau saya, saya lanjutkan supaya ada efek jeranya,” ujarnya.
“Mereka siap jadi saksi terutama yang sudah membeli, tadi kan sudah diklarifikasi di sini, tapi maunya masyarakat harus ada tindak lanjutnya,” lanjutnya.
Akan Dilaporkan
Dijelaskan Yanto, BUMDes Warung Serba Ada (Waserda) salah satunya tabung gas itu di tahun 2019.
“Mereka (masyarakat) tidak tau dijual, setelah terbongkar ternyata tabung yang mereka beli itu tabung BUMDes,” jelasnya.
Terakhir Yanto mengatakan, bahwa persoalan tersebut akan dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum.
“Sudah terbongkar begini maunya masyarakat diproses saja, supaya ada efek jeranya, memang BUMDES di desa Bajo ini bermasalah, begitu juga dengan perahu fiber,” tutup Yanto.
Klarfikasi Kades Bajo
Sementara itu Kepala Desa Bajo Alkam Narda mengatakan, akan menindaklanjuti persoalan-persoalan seperti apa yang disampaikan oleh masyarakat.
“Ada hal-hal yang menurut masyarakat belum jelas, tadi sudah disampaikan oleh pengurus BUMDes dan ada beberapa rekomendasi yang keluar itu sudah kita sepakati, dan mungkin ada pertemuan berikutnya dengan BPD, kita akan coba akan koordinasikan kembali,” kata Ayah Alkam.
Tempat terpisah, mantan kepala Desa Bajo periode 2017-2022, Suldi Budi saat dikonfirmasi, tidak mengetahui terkait tabung gas yang diperjual belikan.
“Urusan masalah tabung gas itu hilang atau dijual itu saya tidak tahu, karena saya sudah percayakan mereka yang mengurus itu,” ungkapnya.
Suldi menjelaskan, salah satu unit yang ada di Waserda tersebut yaitu tabung gas, tabung gas pada waktu itu dimasa kepengurusan bapak Emil.
“Setelah di opname usaha Waserda, tabung gas diangkut di rumahnya pak Rahman Belu untuk mencari pengurus baru agar bisa melanjutkan usaha tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Suldi, adapun tabung gas tersebut sudah dipercayakan kepada atas nama Gita.
“Terkait masalah tabung gas, setahu saya, saya masih aktif itu, kita musyawarahkan di lapangan kantor Desa. Bagaiman usaha ini bisa jalan. Dan tabung gas ini kami percayakan kepada ibu Gita penanggung jawabnya,” terangnya.
“Kan di usaha itu ada pengurus inti dan pengurus unit,” sambungnya.
Suldi juga mengaku, bahwa pihaknya sudah dirugikan, sebab dirinya sudah memberikan pernyataan modal.
“Saya sebagai kepala desa jadi korban, sudah memberikan pernyataan modal ke mereka malah mereka sendiri yang menghancurkan,” tandasnya.
Reporter: Abdurrahman Agunta