Penulis: Inkrianto Mahmud (Ketua Bidang Ekonomi dan Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Badko Sulut-Go
HIMPUN.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gorontalo tahun 2024 -+20 hari ke depan. Semua strategi politik seluruh calon sudah dilakukan, mulai memanfaatkan masa kampanye tatap muka hingga strategi rumah ke rumah (blusukan).
Semua calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati hingga Wali Kota dan Wakil Wali Kota menarik perhatian anak muda.
Segmentasi pemilih anak muda Gorontalo sebesar 60%, Gen Z dan Milenial pada usia 17-39 tahun. Milenial dengan presentase 290.115 pemilih berkisar 33% dari total DPT yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Anak muda lainnya, Gen Z berjumlah 249.962 atau berkisar 28% dari total pemilih. Anak muda mendominasi dan bakal menjadi penentu pada Pilkada Gorontalo pada 27 November mendatang.
Isu yang Menarik Perhatian Anak Muda Gorontalo
Jika melihat Pilkada Gorontalo, isu-isu lokal yang sering menjadi perhatian anak muda diantaranya pengembangan pariwisata, peningkatan kualitas Pendidikan, pemberdayaan pemuda hingga sumber daya alam secara berkelanjutan di Gorontalo.
Diulik secara spesifisik ialah kandidat calon kepala daerah mengedepankan isu-isu lokal didekatkan dengan gerakan inovatif untuk menarik perhatian hati anak muda.
Sisi lain, masih banyak anak muda belum memahami secara mendalam tentang visi-misi yang dijabarkan oleh kandidat dan dampaknya terhadap hajat hidup anak muda.
Ruang aspirasi harus dibuka secara luas bagi anak muda, agar kandidat Pilkada bisa mendapatkan dukungan yang solid serta legitimasi di mata masyarakat Gorontalo.
Isu Kondisi Ekonomi Lokal sebagai Daya Tarik dalam Kampanye
Jika diulas lebih jauh, anak muda tidak hanya menjadi target penting kaena jumlah pemilihnya yang besar, tetapi karena mereka cenderung memiliki aspirasi yang berbeda, terutama yang berkaitan kondisi ekonomi lokal di Gorontalo.
Sejauh ini, Gorontalo masih menghadapi tantangan ekonomi seperti rendahnya lapangan kerja, tingkat pengangguran anak muda, dan ketergantungan ekonomi lokal seperti pertanian.
Secara garis besar, banyak anak muda Gorontalo mengalami kesulitan di dalam mendapatkan pekerjaan sesuai Pendidikan dan keterampilan mereka, yang dapat mempengaruhi preferensi politik pada Pilkada Gorontalo.
Para kandidat yang mengusung program-program pengembangan ekonomi kreatif dan pemberdayaan pemuda yang fokus pada wirausaha sering mendapatkan perhatian lebih.
Inovasi ekonomi kreatif, rata-rata anak muda memiliki minat besar terhadap ekonomi kreatif dan digital, juga akses terhadap kredit usaha dan modal untuk anak muda menjadi perhatian utama, banyak anak muda memiliki ide bisnis, tetapi terbatas dalam hal permodalan.
Anak muda tinggal di daerah perkotaan mungkin lebih fokus pada peluang usaha, pendidikan dan pemanfaatan teknologi yang berkembang, sementara anak muda di pedesaan berharap pada sector pertanian, perikanan, dan pengembangan inflastruktur lokal. Perbedaan ini kandidat harus memetakan secara spesifik sesuai segmen ekonomi di setiap wilayah.
Aspirasi anak muda Gorontalo berharap ada perbaikan ekonomi lokal yang dilakukan. Anak muda tidak hanya diberikan janji-janji politik, tetapi program konkret yang dapat membawa perbaikan ekonomi secara nyata, agar Pilkada Gorontalo menjadi momentum bagi anak muda untuk ikut serta di dalam menentukan arah pembangunan ekonomi daerah kedepan.*