Oleh : Mohamad Yusrianto Panu/Andalan Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Gorut
HIMPUN.ID – Gerakan Pramuka dimandatkan oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010, sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia, yang menyelengarakan pendidikan kepramukaan, dengan menerapkan sisitim pendidikan karakter.
Sebagai organisasi independen non pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang, Gerakan Pramuka menjalankan perannya untuk ikut serta dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, melahirkan dan menciptakan kader-kader penerus bangsa.
Tepat di hari ini 14 Agustus 2024, Gerakan Pramuka sudah berusia 63 tahun, organisasi yang terstruktur hingga ke tingkat kecamatan, serta di satuan-satuan pendidikan dari Taman Kanak-Kanan (TK) hingga Perguruan Tinggi ini terus berkembang, bahkan lebih mengokohkan posisinya sebagai kontributor SDM yang cakap dan terampil di berbagai sektor.
Kepramukaan merupakan salah satu model pendidikan yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka, dengan berpijak pada Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) serta memegang teguh kode kehormatan Pramuka (Tri Sayta dan Dasa Dharma), dipandang mampu membentuk karakter kepribadian anak-anak bangsa.
Dalam perjalanannya, menjalankan tugas melahirkan SDM yang unggul dan beretika, Gerakan Pramuka menanamkan tiga nilai kepemimpinan yang terkandung dalam semboyan berbahasa Jawa dari Ki Hadjar Dewantara yakni Ing Ngarsa Sung Tuladha (Di depan memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (Di tengah memberikan ide dan gagasan), dan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan motivasi).
Organisasi yang berdiri sejak tahun 1961 ini, telah menciptakan kader yang kini berkiprah di semua sektor di Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo dan lebih khususnya lagi di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut).
Selain menciptakan kader-kader terbaik, Gerakan Pramuka juga berfokus pada mengawal penerapan pendidikan di Indonesia agar menjadi menjadi lebih berwarna, dengan masuknya pendidikan kepramukaan dalam Kurikulum 2013 (K13) sebagai extralurikuler wajib.
Melalui program-program pelatihan orientasi dan kursus mahir Pembina dan Pelatih Pramuka, Kwartir Nasional sampai ke Kwartir Ranting Gerakan Pramuka, membantu tenaga pendidik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka tentang kepramukaan.
Sehingga, hal ini memberikan dampak positif pada tenaga pendidik menjalankan pendidikan kepramukaan, sesuai dengan tujuan dan esensial kepramukaan serta prinsip dasar kepramukaan.
Sebagai organisasi yang menjalankan pendidikan karakter, Gerakan Pramuka juga telah memberikan kontribusi signifikan terhadap persoalan krisis idealisme yang dihadapi anak-anak bangsa, yang kini sikap nasionalis mereka telah tergerus dan seolah tak mengenal lagi jati diri mereka sebagai anak bangsa dan putera daerah.
Kali ini, pada peringatan hari Pramuka ke 63 tahun 2024, Gerakan Pramuka dengan tegas mengusung motto “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”, sebagai komitmen Pramuka terhadap ideologi bangsa dan jati diri Indonesia, yang tetap harus dijaga dan dipertahankan hingga titik darah penghabisan.
Motto dari Gerakan Pramuka ini juga, seolah menegaskan bahwa satu-satunya organisasi yang berkomitmen hari ini masih menjaga marwah dan jati diri bangsa adalah Gerakan Pramuka, yang dibuktikan dengan hasduk merah putih sebagai kiasan bendera kebangsaan Indonesia, masih konsisten melingkar di leher Pramuka.
Semoga kedepannya Gerakan Pramuka terus berkontribusi melahirkan kader-kader pengabdi kepada negara yang bernafaskan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, serta bertanggungjawab mewujudkan masyarakat madani yang diridhai Tuhan yang maha esa. Salam Pramuka!