HIMPUN.ID – Muraqabah merupakan sikap merasa dirinya diawasi oleh Allah SWT.
Keyakinan seseorang akan menjadi sempurnya, jika dibarengi dengan sikap Muraqabah.
Sebab dalam setiap keadaan ia merasa dirinya diawasi oleh Allah SWT ‘Muraqabah’.
Selain akan menjadikan keimanan pada Allah bertambah, dengan sikap Muraqabah, mampu membawa kepada kenyamanan dan kebahagiaan.
Inilah kemudian sikap yang amat penting dalam rangka menyerahkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga:Surah At-Tahrim dan Surah An-Nur: Penjelasan Tobat
Baca juga:Bahayanya Berbuat Riya, Ini Penjelasannya dalam Al-Qur’an
Berikut penjelasan di dalam Al-Qur’an:
وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا
Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).” (Q.S An-Nisa’:125).
وَمَنْ يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ اِلَى اللّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ وَاِلَى اللّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ
“Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.” (Q.S Luqman:22).
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوْهُ ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ
“…Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun.” (Q.S Al-Baqarah:235).
وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ رَّقِيْبًا
“….Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.” (Q.S Al-Ahzab:52).
وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا
“Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur’an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya…”.(Q.S Yunus:61). (HP1)