HIMPUN.ID – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Idrus M. Thomas Mopili, mengapresiasi besarnya semangat dan potensi generasi muda Indonesia dalam kegiatan Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka) Nasional yang digelar di Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Senin 3 November 2025.
Menurut Thomas Mopili, kegiatan akbar Pramuka tersebut merupakan manifestasi dari generasi muda yang luar biasa.
“Generasi muda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga cerdas, kreatif, dan berjiwa gotong royong,” ujar Thomas Mopili usai menghadiri Pembukaan Peran Saka Nasional.
Politisi dari partai berlambang beringin ini menekankan, Peran Saka Nasional adalah momentum krusial dalam pembentukan karakter berintegritas.
Thomas memandang Satuan Karya Pramuka sebagai wadah strategis dalam mengasah kualitas anak bangsa.
“Satuan Karya Pramuka telah menjadi wadah strategis dalam membentuk karakter anak bangsa yang disiplin, memiliki kepedulian sosial dan lingkungan, serta berintegritas,” tambahnya.
Mewakili lembaga legislatif Daerah Provinsi Gorontalo, Ketua DPRD Thomas Mopili menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap segala upaya pembinaan generasi muda.
Thomas menilai pemuda sebagai tonggak penting dan penopang masa depan Provinsi Gorontalo.
“DPRD mendukung penuh setiap upaya pembinaan generasi muda seperti ini, karena kami meyakini bahwa masa depan daerah dan bangsa ada di tangan para pemuda yang siap mengabdi dan berkarya untuk Indonesia,” tegas Thomas.
Menutup pernyataannya, Thomas Mopili menyerukan agar Peran Saka Nasional dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkuat nilai-nilai persaudaraan.
“Mari kita jadikan momentum Peran Saka Nasional ini sebagai ajang mempererat persaudaraan lintas daerah, menumbuhkan semangat kebangsaan, serta memperkuat komitmen kita untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Thomas Mopili turut didampingi oleh sejumlah anggota DPRD Provinsi Gorontalo, di antaranya Yeyen Sidiki, Espin Tulie, Indriani Dunda, dan Meyce Kamaru.*














