HIMPUN.ID – Anak adalah anugerah terindah, sekaligus amanah dan titipan yang Allah SWT., berikan kepada orang tua.
Setiap orang tua pasti menyayangi anaknya, begitupun sebalinya anak pasti sayang kepada kedua orang tua.
Orang tua dan anak tentu memiliki ikatan batin yang kuat, tak jarang kita temukan, jika ada orang tuanya yang meninggal, sang anak pasti akan merasa sedih, begitupun sebaliknya, jika ada anaknya yang meninggal, orang tua akan merasa sedih.
Karena kekuatan batin yang tercipta antara orang tua dan anak inilah, pada umumnya pasti ada yang bertanya-tanya, apakah akan ada pertolongan bagi orang tua jika anaknya meninggal?.
Sama halnya dengan anak sholeh-sholehah yang akan mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya yang telah meninggal.
Nah bagaimana jika sang anak duluan meninggal, apakah akan ada pertolongan anak kepada orang tuanya kelak.
Lantas bagaimana jika anak hasil zina meninggal, bisakah menolong orang tuanya kelak?
Pertanyaan di atas, merupakan pertanyaan seorang penanya kepada Buya Yahya, yang dikutip himpun.id Minggu 16 Februari 2022, dari unggahan video di YouTube Al-Bahjah TV.
Baca juga:Makanan yang Diam-diam Menyakiti Otak Anda
Untuk lebih jelasnya, begini pertanyaannya dan jawaban dari Buya Yahya.
“Saya mau bertanya Buya, dulu sebelum nikah saya dan suami pernah melakukan perbuatan yang sangat buruk, dan setelah saya nikah, saya sudah hamil sekitar 1 bulanan, pertanyaan saya apakah nanti anak saya bisa menolong kedua orang tuanya di akhirat?, Karena anak saya sudah meninggal pada usia delapan tahun.”
“Dan Apakah dosa saya bisa diampuni?, karena saya benar-benar sangat menyesali perbuatan saya Buya, Apakah dosa saya bisa diampuni dan apakah taubat saya terlambat?, saya takut Buya, karena perbuatan saya itu membuat tidak bisa dipertemukan lagi dengan anak saya. Apakah anak saya akan memaafkan saya karena saya pernah memarahinya dengan sedikit agak kasar.”
Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya, membuka denga kalimat, “Allah Maha Pengampun” untuk meyakinkan kepada sang penanya.
“Allah Maha pengampun, dengan catatan hamba tersebut rindu pengampunan Allah, dan rindu pengampunan Allah ditandai dengan penyesalan yang dalam,” tutur Buya Yahya.
Baca juga:Khasiat Jambu Biji Merah untuk Diet
Dikatakan Buya Yahya, mendengar pertanyaan tersebut, Buya Yakin sang ibu sudah ada rasa penyesalah, sehingganya hal itu menjadi tanda yang baik.
“Sepertinya ini sudah ada pada anda penyesalan yang dalam, itulah yang menjadi tanda kalau anda sudah diampuni oleh Allah SWT,” kata Buya Yahya.
Baca juga:Dirundung Gelisah? Buya Yahya: Sesungguhnya yang Kurang adalah Keyakinan Akan Kuasa Allah
Selanjutnya terang Buya Yahya, kepada sang penanya agar tidak mengulagi hal-hal yang berdosa.
“Dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi,”
Sebab kata Buya Yahya, tanda penyesalan yang sesungguhnya adalah, jika mengingat kejadian pada masa lalu itu, dia akan merasa sedih.
“Bukan seperti sebagian orang katanya tobat, tapi disaat menyebut kesalahannya dengan penuh kebanggaan, itu tobat yang bohong, dan itu tidak diampuni oleh Allah,” tegas Buya Yahya.
Baca juga:Pemda Boalemo Seriusi Persoalan Blankspot
Namun menurut Buya Yahya, penyesalan yang disampaikan sang penanya, adalah penyesalan yang sungguh-sungguh.
“Tapi anda menyesal, anda merasa berdosa, itu adalah tanda dikabul atau diterima tobat anda,” jelas Buya Yahya.
“Kemudian putra Anda Insya Allah Ahli surga, karena dikabarkan jika ada anak meninggal dunia dalam keadaan dia belum baligh, maka dia tidak ada dosa, dan selagi tidak ada dosa, bukan di neraka tempatnya, akan tapi di surga, dan nanti dia akan yang bisa berhikmah melayani bundanya, dengan catatan ibundanya, satu, ibundanya punya keimanan, ahli imana, kalau tidak punya iman, tidak akan bisa. Jadi anda selagi menjaga keimanan anda, maka anda akan bertemu dengan putra anda nanti, dan dia akan membahagiakan anda,” ungkap Buya Yahya.
Baca juga:PSC Diresmikan, Hamim Harap Masyarakat Manfaatkan untuk Mendapatkan Layanan Kesehatan
Sementara berkaitan dengan sang penanya pernah memarahi anaknya semasa hidup, Buya Yahya mengatakan penyesalan sang penanya harus lebih diperdalam.
“Pernah memarahinya (anak sang penanya), penyesalan anda perlu anda perdalam lagi untuk mendidik adik-adiknya nanti. Tentunya tidak dengan kekasaran!. Belajarlah dari dari apa yang sudah pernah terjadi!, Insya Allah, Allah Maha pengampun, dan dari apa yang anda sampaikan, itulah teguran indah dari Allah, anda menyesal sekarang karena mungkin anda pernah marah juga. Insya Allah itu menjadi bekal bagi anda untuk mendidik putra-putri anda di kedepan hari lebih indah, lebih baik, lebih bagus. Insya Allah, Wallahualam Bissawab,” tutup Buya Yahya.
Sumber: YouTube/Al-Bahjah TV