28.4 C
Jakarta
Senin, Mei 6, 2024

Buy now

Penjelasan Tentang Kaya, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Pamer

HIMPUN.ID – Menjadi orang kaya adalah impian setiap orang di saat menjalani hidup.

Dengan menjadi orang kaya, kebanyakan orang akan menganggap dirinya akan bahagia.

Sebab, dengan menajadi orang kaya atau berharta, apa yang diinginkan bisa diadakan.

Baca juga:Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang LGBT

Berbeda dengan orang kaya, orang yang tidak mampu akan sulit mewujudkan apa yang diinginkan.

Namun, apakah dengan menjadi kaya kita bisa benar-benar bahagia? Hidup dengan tidak banyak memiliki harta apa benar akan sulit?

Advertisement

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat 

Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut ini ulasan Ustadz Adi Hidayat tentang kaya atau orang yang memiliki harta, dikutip Selasa 31 Mei 2022, dari unggahan di instagram adihidayatofficial.

Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat Nabi pernah satu kali berkomentar begini “Aku ini tidak khawaatir tidak kaget dengan ummatku yang menjadi kaya, ‘karena kaya itu biasa, kata Nabi ‘Itu biasa’ kekayaan itu dianggap biasa'”,.

Sehingganya kata Ustadz Adi Hidayat, orang beriman yang kaya itu tidak usah terlalu bangga.

“jangan pamer ini itu, karena itu dianggap biasa oleh Nabi,” tarang Ustadz Adi Hidayat.

Imbuh Ustadz Adi Hidayat, “Yang aku khawatirkan itu ketika ummatku tidak mampu mengelolah kekayaan,”

“Jadi kaya itu biasa, saking biasanya yanga belum beriman pu bisa kaya saking biasanya,” papar Ustadz Adi Hidayat.

Diungkapkan Ustadz Adi Hidayat, iman itu asset yang tak ternilai, kekayaan yang luar biasa,

“makanya supportnya harus menampilkan yang lebih daripada itu, jadi orang beriman itu bukan terletak pada kualitas hartanya ketika dia berkumpul, bukan. Tapi Terletak pada kualitas pengelolaannya,” tegas Ustadz Adi Hidayat.

Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, kalau mau kerja keras, tinggaktkan ilmu, dan sebagainya, “tapi aku khwatirkan kata Nabi ‘ketika seorang beriman itu tidak mampu mengelolah kekayaannya dengan baik’,” imbuhnya.

Dibeberkan Ustadz Adi Hidayat, untuk pengelolaan itulah kemudian dia mendekat kepada Allah lewat ibadah.

“Itulah yang disenangi orang-orang dulu, untuk bermunajat kepada Allah, minta. Sehingga ketika dia mampu mendekat kepada Allah, Allah akan bimbing begini cara mengelolahnya,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Sehingganya kata Ustadz Adi Hidayat, karena itulah harta dititipkan kepada orang beriman sebanyak apapun itu tepat guna. (Red)

Advertisement

Advertisement